JAKARTA, 123berita.com – Bank syariah anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam waktu dekat segera dilakukan merger alias digabung menjadi satu perusahaan. Sebagai langkah awal, tiga bank syariah pelat merah, yakni PT BRISyariah (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah telah melakukan penandatangan Conditional Merger Agreement (CMA) Bank BUMN Syariah, Selasa (13/10/2020).
Melansir Okezone, Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Bank Mandiri, Herry Gunardi menyatakan, setelah CMA, pembahasan lebih detail mengenai rencana merger ini akan dilakukan pada pekan ketiga Oktober 2020.
“Tanda tangan CMA ini baru mulai ya, belum merger, ini langkah awal, baru di gerbang, prosesnya masih panjang. Minggu ketiga Bulan Oktober akan ada rencana pembahasan plan (rencana-red), lalu urus izin ke OJK, regulator pasar modal,” kata Herry Gunardi dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10/2020).
“Diharapkan Februari 2021 baru terjadi little merger, di situ sebenarnya secara resmi terjadi merger,” imbuhnya.
Herry Gunardi mengungkap, saat ini total aset ketiga bank syariah yang hendak di-merger mencapai Rp214,6 triliun. Dengan posisi aset yang bakal lebih kuat, pihaknya optimistis bank merger ini bisa masuk top 10 bank besar di Indonesia.
Niat pembentukan ini, kata Herry Gunardi lebih lanjut, didasarkan atas arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin agar BUMN dapat meningkatkan core competent-nya.