Sejauh ini, belum ada detail mengenai proposal tersebut yang terungkap. Presiden AS Donald Trump dan beberapa politisi AS telah berulang kali berspekulasi bahwa TikTok merupakan ancaman keamanan nasional bagi negara, meski tak ada bukti yang diberikan untuk mendukung tuduhan itu.
Pada 6 Agustus, Trump mengeluarkan perintah eksekutif melarang transaksi AS dengan ByteDance, mengutip Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional. Larangan itu akan mulai berlaku pada 20 September. Pada 14 Agustus, ia menandatangani perintah eksekutif kedua yang akan memaksa ByteDance untuk menjual atau menjalankan bisnis TikTok AS dalam waktu 90 hari.
Saat waktu terus berjalan, investor AS yang terlibat dalam kesepakatan itu, termasuk Sequoia Capital dan General Atlantic, mendukung tawaran Oracle untuk membeli TikTok. Menurut situs Business Insider, perusahaan teknologi itu memiliki koneksi politik kuat dengan Trump.
TikTok menggugat pemerintah AS lantaran memblokir perintah yang dikeluarkan pada 6 Agustus dengan alasan hal itu tidak konstitusional. Trump, Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross, dan Departemen Perdagangan terdaftar sebagai tergugat dalam dakwaan sebanyak 39 halaman.