“Saya merasa sedih, tetapi pada saat yang sama saya merasakan banyak motivasi untuk tantangan baru ini. Tentunya ini menjadi kunci ketika saya harus memutuskan antara memperbarui kontrak saya dengan Suzuki atau memulai pengalaman yang sama sekali baru.”
Kepindahan Brivio ke Alpine tak lepas dari upaya CEO Renault Luca de Meo yang ingin menghidupkan kembali banyak merek pabrikan mobil Prancis.
De Meo dan Brivio sebelumnya sudah saling mengenal satu sama lain di tim MotoGP Yamaha, di mana Brivio menjadi manajer tim dari 2002 hingga 2010.
Pabrikan mobil Italia, Fiat adalah sponsor utama Yamaha dari 2007 hingga 2010, ketika de Meo menjadi kepala pemasaran pabrikan mobil Italia.
Brivio akan mengambil peran CEO di Alpine dan bekerja bersama kepala tim baru Marcin Budkowski, meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai perubahan ini.
Sementara Suzuki akan meninggalkan bangku kosong kepemimpinan usai menjuarai MotoGP 2020. Brivio berharap tim asal Jepang ini bisa mencapai lebih banyak kesuksesan di waktu mendatang.
“Meraih gelar MotoGP adalah sesuatu yang akan tetap ada di buku sejarah Suzuki dan akan selalu memiliki tempat khusus dalam kenangan hidup saya,” kata Brivio.
“Suzuki MotoGP, saya berharap hasil di masa depan akan semakin baik dan saya akan selalu menjadi penggemar Suzuki. Terima kasih banyak Suzuki,” pungkasnya. (and)