Demi Keluarga, Wanita Ini Panjat 60 Pohon Pinang Sehari

Pekerjaan berbahaya ini telah ia lakoni sejak masih gadis. Siti Hajar sempat berhenti setelah menikah dan dikaruniai dua orang putra, sekitar belasan tahun silam. Sejak kepergian suaminya delapan tahun lalu, ia harus kembali menyilangkan selembar selendang ke kaki, serta sebilah sabit untuk memotong pinang dari batang pohon.

“Kalau bukan musim panen pinang, biasanya saya bekerja di sawah orang atau bekerja sebagai pemetik kacang di kebun orang,” katanya.

Siti Hajar berkisah rumah yang ditinggalinya dalam satu bulan terakhir merupakan bantuan dari Dana Desa. Ia mengaku mendamba sebuah tempat tidur dan satu televisi yang bisa dinikmati sepulang mencari nafkah.

“Dulu rumah saya dari dinding rotan, beratapkan daun rumbia dan beralas tanah, rumah baru ini baru satu bulan saya nikmati, jika ada bantuan kasur dan televisi saya sangat bersyukur,” harap Siti.

“Anak pertama baru-baru ini sudah ada yang membantu menyekolahkan ke pesantren, kalau anak kedua dia mau sekolah dan mengaji di kampung saja,” tambah Siti.

Sejauh ini Siti merupakan penerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp300 ribu hingga Rp700 ribu per tiga bulan. Selain itu ia juga menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

BACA JUGA