Geger Suara Dentuman Misterius di Jateng, Ini Penjelasan BMKG!

Ilustrasi (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

JAKARTA, 123berita.com – Suara dentuman misterius terdengar di beberapa daerah Jawa Tengah (Jateng), Senin (11/05/2020) dini hari. Suara itu pun menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Di laman Facebook, akun seniman panggung @udyn Oepewe sempat mempertanyakan suara dentuman yang dia dengar pada Senin dini hari.

Bacaan Lainnya

“Terdengar suara dentuman seperti gunung meletus… atau bom ya?“ tulis Udyn di akun Facebooknya.

Sementara akun Instagram @infocegatansolo juga mengunggah laporan suara dentuman misterus di beberapa daerah.

“Min monitor jam 00.22 opo do krungu (apa ada yang mendengar-red) dentuman suara aneh? Posisi nang Sragen krungu (posisi di Sragen juga dengar-red) min… klarifikasi dengar. Jare Purwodadi nggih krungu (Katane di Purwodadi juga dengar-red).. Monitor ten solo pripun. Matur suwun (Monitor di Solo bagaimana. Terima kasih-red),” tulis laporan netizen yang diunggah akun @infocegatansolo.

Menanggapi adanya suara dentuman misterius ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan suara tersebut bukanlah gempa. Tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah pada Senin (11/05/2020) dini hari.

“Senin 11 Mei 2020 pukul 00.45 – 01.15 WIB yang mana periode waktu ini disebut-sebut oleh warga muncul suara dentuman, setelah dilakukan pengecekan gel seismik dari seluruh sensor gempa di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah,” jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya, @DaryonoBMKG.

Pihaknya memastikan sumber suara dentuman tidak berasal dari gempa tektonik. Pasalnya, jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa sangat dangkal, dekat permukaan. Jika itu terjadi akan tercatat sensor gempa

“Bunyi dentuman saat gempa berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif sangat dangkal. Dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan,” terang Daryono.

Bunyi dentuman akibat gempa sangat dangkal, menurut Daryono, lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang. Seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014.

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1259677801000497152?s=20

Pos terkait

BACA JUGA