“Seperti yang telah kita lihat, K-pop semakin besar di AS. Jadi akan menarik untuk melihat bagaimana grup baru ini berkembang di pasar musik yang biasanya bermusuhan dengan musik dalam bahasa lain dan baru mulai dibuka,” kata dia.
Pakar K-Pop lainnya mengatakan masuk akal bagi kedua label untuk berkolaborasi dalam proyek tersebut.
“Baik Big Hit dan Universal memiliki sesuatu untuk ditambahkan ke dalam campuran, dan masuk akal jika mereka bermitra untuk tantangan baru ini daripada mencoba mewujudkannya secara terpisah,” kata penulis K-Pop yang berbasis di AS, Carolina Malis.
Pembawa acara televisi ini mengatakan, Big Hit memiliki keahlian dalam pengembangan artis dan melibatkan penggemar. Sementara Geffen dan UMG dapat menangani urusan pemasaran, produksi, dan distribusi.
Keputusan untuk bekerja sama dalam grup K-Pop anyar, menyusul pengumuman awal bulan ini bahwa UMG akan berinvestasi di VenewLive, platform streaming langsung yang diluncurkan Big Hit tahun lalu dengan dua label K-Pop lainnya.
“Dengan pendekatan inovatif mereka untuk mengembangkan artis dan merangkul teknologi baru, Big Hit telah menjadi salah satu perusahaan paling dinamis dalam hiburan musik,” kata Kepala Eksekutif UMG, Sir Lucian Grainge.
Saham label rekaman Korea Selatan kali pertama terdaftar di bursa saham pada Oktober dalam debut yang membuat pendiri Big Hit, Bang Si-Hyuk menjadi miliarder. Ia menghasilkan jutaan untuk tujuh anggota BTS, masing-masing diberikan lebih dari 63 ribu saham. (and)
