Mengapa Gunung Everest Kini Tiba-tiba Jadi Lebih Tinggi?

Gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest saat ini lebih tinggi 86 centimeter dari yang tercatat sebelumnya (Foto: Aljazeera/AP)
Gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest saat ini lebih tinggi 86 centimeter dari yang tercatat sebelumnya (Foto: Aljazeera/AP)

Pada saat bersamaan, tim Nepal melakukan pengukuran dengan versi instrumen modern dilengkapi laser yang disebut theodolit. Alat ini kali pertama digunakan untuk mengukur ketinggian gunung pada 1856 dengan mengukur sudut menggunakan trigonometri. Tim Nepal juga menggunakan radar penembus tanah untuk mengukur jumlah salju dan es yang berada di puncak bebatuan tertingginya.

Melansir Aljazeera, Kamis (10/12/2020), China dan Nepal telah merilis angka ketinggian baru Gunung Everest, yakni 8.848,86 meter (29.000 kaki) dari permukaan laut. Kesepakatan yang diumumkan pada Rabu itu disebut sebagai tanda meningkatnya hubungan politik, ekonomi, dan budaya antara kedua negara.

Mengukur ketinggian di atas permukaan laut memang cukup rumit karena permukaan laut sangat bervariasi bergantung pada pasang surut, magnetisme, dan faktor lainnya. Naiknya permukaan laut menciptakan faktor lain untuk pengukuran di masa mendatang.

Seberapa tinggi di atas permukaan laut hanyalah salah satu cara untuk mengukur ketinggian gunung. Salah satu alasan mengapa Everest dinobatkan sebagai gunung tertinggi dunia karena basisnya berada di atas kaki bukit yang sudah tinggi.

Sebagaimana diukur dari inti bumi, Gunung Chimborazo di Ekuador adalah yang tertinggi di dunia, dengan ketinggian lebih dari 2.072 meter (6.800 kaki) di atas Everest. Karena Bumi menonjol di tengah, pegunungan di sepanjang ekuator lebih jauh dari intinya.

Sementara itu jika diukur dari kaki gunung hingga puncak, Mauna Kea di Hawaii menjadi gunung yang tertinggi. Namun sebagian besar berada di bawah laut. (and)

BACA JUGA