JAKARTA, 123berita.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menilai voluntourism sebagai salah satu tren wisata baru yang potensial mendukung pengembangan destinasi wisata di Indonesia.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Rizki Handayani dalam seminar daring bertajuk “New Normal Stage”, Jumat (28/8/2020), mengatakan ke depan tren pariwisata bukan sekadar jalan-jalan santai, namun pariwisata yang memberikan kontribusi atau manfaat kepada destinasi wisata dikunjungi wisatawan.
“Jadi, sekarang trennya adalah anak-anak muda datang sebagai voluntourism dalam rangka menciptakan rasa kepedulian terhadap alam dan budaya destinasi wisata Indonesia. Voluntourism mengandung makna wisatawan yang bertanggung jawab, dengan melakukan kegiatan pariwisata sambil menjadi sukarelawan. Hal ini adalah salah satu bentuk kegiatan dalam mendukung pengembangan destinasi wisata,” papar Rizki.
Ia mencontohkan, di Sumba ada voluntourism membuat gerakan shoes for Sumba, bertujuan memberikan sepatu bagi masyarakat lokal Sumba. Bentuk lain dari kegiatan voluntourism ialah dengan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak-anak di suatu destinasi, misalnya dengan mengajari gerakan memungut sampah.
“Hal tersebut memperlihatkan bahwa ketika kita travelling atau jalan-jalan, kita juga bisa sambil menjaga lingkungan yang ada di sekitar destinasi wisata tersebut,” ujar Rizki, dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kemenparekraf.go.id, Minggu (30/08/2020).
Voluntourism juga dianggap sangat lekat dengan penerapan protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE). Kegiatan voluntourism dapat meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan yang ingin berkunjung ke sebuah destinasi wisata.
“Selain itu untuk mengembalikan kepercayaan publik dan menandakan bahwa Indonesia sangat peduli dengan kebersihan, kesehatan, dan keselamatan wisatawan. Pemerintah melalui Kemenparekraf telah meluncurkan I Do Care atau Indonesia Care, sebuah kampanye yang di dalamnya terdapat panduan-panduan protokol kesehatan di berbagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat kembali bangkit,” beber Rizki.